Blogroll


ShoutMix chat widget
rikonindo. Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat datang di Demo Template Kranjang Belanja Kami

Selamat datang di Demo Template Kranjang Blanja, template ini dirancang untuk toko online dengan platform blogger/blogspot. Silakan Anda jelajahi berbagai fitur dari template kranjang blanja ini. Anda dapat menyulap blog anda menjadi toko online yang powerful. Selamat menjelajah! Terima kasih
Produk Terbaru

Apa Itu XML?


XML (eXtended Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung dengan tools tertentu (seperti editor, dbms, compiler, dsb). Jika demikian, Lalu digunakan untuk apa dokumen XML ini?
XML adalah merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.
Perbedaan antara XML dan HTML
Perlu di ingat bahwa:

XML bukan merupakan pengganti HTML.
XML dan HTML yang dirancang dengan tujuan yang berbeda:
XML dirancang untuk transportasi dan menyimpan data, dengan fokus pada apa data.
HTML dirancang untuk menampilkan data, dengan fokus pada bagaimana data terlihat.

HTML adalah tentang menampilkan informasi, sedangkan XML adalah membawa informasi tentang.

Keuntungan XML

- Ekstensibilitas : dapat ditukar/digabung dengan dokumen XML lain
- Memungkinkan pemrograman yang lebih baik:
maka dibuat suatu software pengolah
XML

- Memisahkan data dan presentasi. Yang akan direpresentasikan dalam XML dan XSLT
- Pencarian data cepat karena XML merupakan data dalam format yang terstruktur
- Plain Text dan platform independent
- Untuk pertukaran data

Dokumen XML dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti:
- Sebagai penyimpan data (database) yang mudah dibaca oleh user karena disimpan dalam bentuk teks.
- Standard transfer data, dapat digunakan untuk pengiriman data transaksi antar perusahaan, atau mentransfer data dari DBMS yang berbeda (mis: Oracle ke SQL Server).
- Sebagai acuan membuat bahasa baru, seperti WML (Wireless Markup Language) yang digunakan pada mobile device dengan protokol WAP, atau VoiceXML yang digunakan sebagai bahasa markup untuk pengenalan suara, dialog, aplikasi interaksi respon suara maupun DTMF (seperti aplikasi pengisian pulsa atau call center), dan sebagainya.
- Sebagai file konfigurasi, di Java dokumen-dokumen XML sering kita jumpai seperti file server.xml dan web.xml yang digunakan Tomcat, atau perintah-perintah query yang disimpan dalam file XML yang dipakai pada framework iBatis atau Hibernate.

Sejauh mana perkembangannya?XML menjadi dasar dari beberapa bahasa markup yang telah sedang berkembang sampai saat ini, seperti: XHTML (perbaikan dari HTML), VoiceXML (bahasa untuk aplikasi suara, telepon), XForms (form pada web yang dapat digunakan pada berbagai macam jenis browser, seperti: desktop, PDA , handphone, kertas), XPath, XPointer, XSL dan XSLT (transformasi dan presentasi XML).



Sumber: http://agenilmu.blogspot.com/2009/04/pengertian-singkat-xml.html

XML (eXtended Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung dengan tools tertentu (seperti editor, dbms, compiler, dsb). Jika demikian, Lalu digunakan untuk apa dokumen XML ini?
XML adalah merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.
Perbedaan antara XML dan HTML
Perlu di ingat bahwa:

XML bukan merupakan pengganti HTML.
XML dan HTML yang dirancang dengan tujuan yang berbeda:
XML dirancang untuk transportasi dan menyimpan data, dengan fokus pada apa data.
HTML dirancang untuk menampilkan data, dengan fokus pada bagaimana data terlihat.

HTML adalah tentang menampilkan informasi, sedangkan XML adalah membawa informasi tentang.

Keuntungan XML

- Ekstensibilitas : dapat ditukar/digabung dengan dokumen XML lain
- Memungkinkan pemrograman yang lebih baik:
maka dibuat suatu software pengolah
XML

- Memisahkan data dan presentasi. Yang akan direpresentasikan dalam XML dan XSLT
- Pencarian data cepat karena XML merupakan data dalam format yang terstruktur
- Plain Text dan platform independent
- Untuk pertukaran data

Dokumen XML dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti:
- Sebagai penyimpan data (database) yang mudah dibaca oleh user karena disimpan dalam bentuk teks.
- Standard transfer data, dapat digunakan untuk pengiriman data transaksi antar perusahaan, atau mentransfer data dari DBMS yang berbeda (mis: Oracle ke SQL Server).
- Sebagai acuan membuat bahasa baru, seperti WML (Wireless Markup Language) yang digunakan pada mobile device dengan protokol WAP, atau VoiceXML yang digunakan sebagai bahasa markup untuk pengenalan suara, dialog, aplikasi interaksi respon suara maupun DTMF (seperti aplikasi pengisian pulsa atau call center), dan sebagainya.
- Sebagai file konfigurasi, di Java dokumen-dokumen XML sering kita jumpai seperti file server.xml dan web.xml yang digunakan Tomcat, atau perintah-perintah query yang disimpan dalam file XML yang dipakai pada framework iBatis atau Hibernate.

Sejauh mana perkembangannya?XML menjadi dasar dari beberapa bahasa markup yang telah sedang berkembang sampai saat ini, seperti: XHTML (perbaikan dari HTML), VoiceXML (bahasa untuk aplikasi suara, telepon), XForms (form pada web yang dapat digunakan pada berbagai macam jenis browser, seperti: desktop, PDA , handphone, kertas), XPath, XPointer, XSL dan XSLT (transformasi dan presentasi XML).



Sumber: http://agenilmu.blogspot.com/2009/04/pengertian-singkat-xml.html Related Posts Widget For Blogger with ThumbnailsBlogger Templates

Perbedaan HTML dan XHTML

XHTML singkatan dari Extensible HyperText Markup Language, adalah versi HTML yang lebih disiplin, ketat dan stabil. XHTML adalah kombinasi antara HTML dan XML (Extensible Markup Language). XML diciptakan untuk menjelaskan data, sedangkan HTML diciptakan untuk menampilkan data.
HTML (bahasa asli World Wide Web) secara pesat digantikan oleh XHTML. Keduanya sebenarnya hampir sama dikarenakan XHTML adalah warisan atau berasal dari HTML yang dirancang untuk menyesuaikan standar XML. Hanya ada beberapa perbedaan kecil antara kedua bahasa markup ini, bisa dikatakan bahwa XHTML adalah generasi baru HTML.
Salah satu keunggulan yang dimiliki XHTML adalah dapat digunakan pada perangkat non “komputer” seperti ponsel dan semacamnya.
  • Semua elemen dan attribute pada dokumen XHTML harus diketik dalam huruf kecil (ini tidak perlu pada HTML).
  • Semua tag pembuka harus ditutup dengan tag penutup, di HTML banyak tag- tag pembuka dibiarkan terbuka tanpa menutupnya namun tidak terjadi error bila dibuka pada browser, salah satu contohnya adalah line break dan image tag.
  • Dalam dunia XHTML, segala tag harus bersarang secara teratur (properly nested), artinya bahwa jika anda membuka tag “a” setelah itu membuka tag baru di dalamnya, maka tag yang paling baru harus ditutup duluan dan tag yang terbuka pertama harus ditutup paling akhir. Walaupun nesting ini juga terdapat dalam dunia HTML namun tidak seketat peraturan di XHTML.
  • Tiap value pada attribute harus terbungkus dengan tanda kutip ganda atau tunggal dan atributnya sendiri tidak boleh disingkat.
  • Image tag harus terdapat alt attribute yang menyediakan deskripsi image, untuk memungkinkan mereka memiliki beberapa persyaratan untuk aksesibilitas bersama dengan standar web yang berbeda.
  • Persyaratan lain dari XHTML adalah adanya pernyataan dari DOCTYPE yang menentukan aturan mana yang diikuti oleh dokumen anda (aturan yang diwarisi dari XML). Anda akan menemukan pernyataan ini pada barisan pertama dari atas ketika anda mengaktifkan halaman source kode XHTML yaitu tipe dokumen deklarasi (juga disebut dengan DTD atau DOCTYPE). Sebagian besar halaman web yang diciptakan hari ini akan menyertakan deklarasi DOCTYPE tersebut. Ada 3 DTD untuk XHTML: Strict (hanya akan validasi jika tanpa tag usang), Transisi (masih akan memvalidasi dengan tag usang), dan Frameset (untuk halaman yang "set up frame"). Semua dokumen XHTML harus sesuai dengan aturan sintaks XML.
Hal-hal yang membedakan XHTML dan HTML
  1. Elemen XHTML harus bersarang dengan sempurna
  2. Elemen XHTML harus ditulis dalam huruf kecil
  3. Elemen XHTML harus selalu ditutup
  4. Dokumen XHTML harus memiliki satu root element
Elemen XHTML harus bersarang dengan sempurna
Dalam HTML, elemen-elemennya bisa ditulis dalam keadaan bersarang tidak sempurna seperti ini
<b><i>Tulisan ini tebal dan miring</b></i>
Perhatikan bagaimana nilai yang ada didalam elemen tidak tertutup sesuai urutan. Penulisan yang benar adalah seperti ini
<b><i>Tulisan ini tebal dan miring</i></b>
Catatan: Suatu kesalahan yang sering terjadi saat menulis list <LI> yang bersarang, yaitu lupa bahwa list yang bersarang didalamnya harus berada di antara <LI> dan </LI>
Ini salah:
<ul>
  <li>Topi</li>
  <li>Baju
    <ul>
      <li>Kaos</li>
      <li>Kemeja</li>
    </ul>
  <li>Celana</li>
</ul>
Ini benar:
<ul>
  <li>Topi</li>
  <li>Baju
    <ul>
      <li>Kaos</li>
      <li>Kemeja</li>
    </ul>
  </li>
  <li>Celana</li>
</ul>
Elemen XHTML harus ditulis dalam huruf kecil
Sudah cukup jelas, karena spesifikasi XHTML yang mengharuskan semua TAG harus ditulis dengan huruf kecil
Contoh yang salah:
<BODY>
<P>Ini sebuah paragraf</P>
</BODY>
Contoh yang benar:
<body>
<p>Ini sebuah paragraf</p>
</body>
Elemen XHTML harus selalu ditutup
Elemen yang tidak kosong harus selalu ditutup dengan tag penutup
Contoh yang salah:
<p>Ini paragraf
<p>Paragraf yang lain
Contoh yang benar:
<p>Ini paragraf</p>
<p>Paragraf yang lain</p>
Elemen yang kosong tetap harus ditutup dengan tag penutup atau tag awal harus diakhiri dengan />
Contoh yang salah:
<br>
<hr>
<img src="nsrb.jpg" alt="ganteng">
Yang ini yang benar:
<br />
<hr />
<img src="nsrb.jpg" alt="ganteng" />
Dokumen XHTML harus memiliki satu root element
Semua elemen XHTML harus bersarang di dalam root element yaitu <HTML>. Semua elemen lainnya dapat memiliki sub element dan sub element harus ditulis berpasangan dan bersarang dengan elemen yang merupakan elemen atasannya (parent element).
Struktur standarnya adalah:
<html>
<head> ... </head>
<body> ... </body>
</html>
Artikel berikutnya kita coba bahas penulisan sintaks XHTML lebih dalam. 
Sumber : http://elevenmillion.blogspot.com/2009/12/perbedaan-html-dan-xhtml.htmlhttp://nasyarobby.com/readnews-17-xhtml-vs-html.html

XHTML singkatan dari Extensible HyperText Markup Language, adalah versi HTML yang lebih disiplin, ketat dan stabil. XHTML adalah kombinasi antara HTML dan XML (Extensible Markup Language). XML diciptakan untuk menjelaskan data, sedangkan HTML diciptakan untuk menampilkan data.
HTML (bahasa asli World Wide Web) secara pesat digantikan oleh XHTML. Keduanya sebenarnya hampir sama dikarenakan XHTML adalah warisan atau berasal dari HTML yang dirancang untuk menyesuaikan standar XML. Hanya ada beberapa perbedaan kecil antara kedua bahasa markup ini, bisa dikatakan bahwa XHTML adalah generasi baru HTML.
Salah satu keunggulan yang dimiliki XHTML adalah dapat digunakan pada perangkat non “komputer” seperti ponsel dan semacamnya.
  • Semua elemen dan attribute pada dokumen XHTML harus diketik dalam huruf kecil (ini tidak perlu pada HTML).
  • Semua tag pembuka harus ditutup dengan tag penutup, di HTML banyak tag- tag pembuka dibiarkan terbuka tanpa menutupnya namun tidak terjadi error bila dibuka pada browser, salah satu contohnya adalah line break dan image tag.
  • Dalam dunia XHTML, segala tag harus bersarang secara teratur (properly nested), artinya bahwa jika anda membuka tag “a” setelah itu membuka tag baru di dalamnya, maka tag yang paling baru harus ditutup duluan dan tag yang terbuka pertama harus ditutup paling akhir. Walaupun nesting ini juga terdapat dalam dunia HTML namun tidak seketat peraturan di XHTML.
  • Tiap value pada attribute harus terbungkus dengan tanda kutip ganda atau tunggal dan atributnya sendiri tidak boleh disingkat.
  • Image tag harus terdapat alt attribute yang menyediakan deskripsi image, untuk memungkinkan mereka memiliki beberapa persyaratan untuk aksesibilitas bersama dengan standar web yang berbeda.
  • Persyaratan lain dari XHTML adalah adanya pernyataan dari DOCTYPE yang menentukan aturan mana yang diikuti oleh dokumen anda (aturan yang diwarisi dari XML). Anda akan menemukan pernyataan ini pada barisan pertama dari atas ketika anda mengaktifkan halaman source kode XHTML yaitu tipe dokumen deklarasi (juga disebut dengan DTD atau DOCTYPE). Sebagian besar halaman web yang diciptakan hari ini akan menyertakan deklarasi DOCTYPE tersebut. Ada 3 DTD untuk XHTML: Strict (hanya akan validasi jika tanpa tag usang), Transisi (masih akan memvalidasi dengan tag usang), dan Frameset (untuk halaman yang "set up frame"). Semua dokumen XHTML harus sesuai dengan aturan sintaks XML.
Hal-hal yang membedakan XHTML dan HTML
  1. Elemen XHTML harus bersarang dengan sempurna
  2. Elemen XHTML harus ditulis dalam huruf kecil
  3. Elemen XHTML harus selalu ditutup
  4. Dokumen XHTML harus memiliki satu root element
Elemen XHTML harus bersarang dengan sempurna
Dalam HTML, elemen-elemennya bisa ditulis dalam keadaan bersarang tidak sempurna seperti ini
<b><i>Tulisan ini tebal dan miring</b></i>
Perhatikan bagaimana nilai yang ada didalam elemen tidak tertutup sesuai urutan. Penulisan yang benar adalah seperti ini
<b><i>Tulisan ini tebal dan miring</i></b>
Catatan: Suatu kesalahan yang sering terjadi saat menulis list <LI> yang bersarang, yaitu lupa bahwa list yang bersarang didalamnya harus berada di antara <LI> dan </LI>
Ini salah:
<ul>
  <li>Topi</li>
  <li>Baju
    <ul>
      <li>Kaos</li>
      <li>Kemeja</li>
    </ul>
  <li>Celana</li>
</ul>
Ini benar:
<ul>
  <li>Topi</li>
  <li>Baju
    <ul>
      <li>Kaos</li>
      <li>Kemeja</li>
    </ul>
  </li>
  <li>Celana</li>
</ul>
Elemen XHTML harus ditulis dalam huruf kecil
Sudah cukup jelas, karena spesifikasi XHTML yang mengharuskan semua TAG harus ditulis dengan huruf kecil
Contoh yang salah:
<BODY>
<P>Ini sebuah paragraf</P>
</BODY>
Contoh yang benar:
<body>
<p>Ini sebuah paragraf</p>
</body>
Elemen XHTML harus selalu ditutup
Elemen yang tidak kosong harus selalu ditutup dengan tag penutup
Contoh yang salah:
<p>Ini paragraf
<p>Paragraf yang lain
Contoh yang benar:
<p>Ini paragraf</p>
<p>Paragraf yang lain</p>
Elemen yang kosong tetap harus ditutup dengan tag penutup atau tag awal harus diakhiri dengan />
Contoh yang salah:
<br>
<hr>
<img src="nsrb.jpg" alt="ganteng">
Yang ini yang benar:
<br />
<hr />
<img src="nsrb.jpg" alt="ganteng" />
Dokumen XHTML harus memiliki satu root element
Semua elemen XHTML harus bersarang di dalam root element yaitu <HTML>. Semua elemen lainnya dapat memiliki sub element dan sub element harus ditulis berpasangan dan bersarang dengan elemen yang merupakan elemen atasannya (parent element).
Struktur standarnya adalah:
<html>
<head> ... </head>
<body> ... </body>
</html>
Artikel berikutnya kita coba bahas penulisan sintaks XHTML lebih dalam. 
Sumber : http://elevenmillion.blogspot.com/2009/12/perbedaan-html-dan-xhtml.htmlhttp://nasyarobby.com/readnews-17-xhtml-vs-html.html

Forensik Teknologi Informasi (IT Forensics)

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Terutama
teknologi informasi yang tiap harinya mengalami kemajuan. Penggunaan teknologi
informasi juga sudah merambah ke setiap sendi kehidupan manusia. Contohnya,
setiap organisasi membutuhkan banyak data untuk diolah menjadi sebuah informasi
yang berguna bagi organisasi tersebut. Data seperti ini biasa disimpan atau di
transfer oleh sistem komputer, personal digital assistants (PDA), networking
equipment dan sumber-sumber data lainnya. Untuk itu penting adanya analisa data.
Karena analisa data dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti
merekonstruksi kejadian keamanan komputer, trouble shooting permasalahan
operasional dan pemulihan dari kerusakan sistem yang terjadi secara mendadak.


Analisa data terdiri dari analisa data komputer dan analisa data jaringan.
Analisa data komputer berhubungan dengan data pada media penyimpanan suatu
komputer, sedangkan analisa data jaringan berhubungan dengan data yang melintas
pada suatu jaringan. Jadi, jika kedua jenis analisa ini dikombinasikan maka
dapat menangani dan memberikan dukungan operasional terhadap suatu masalah.
Untuk melakukan analisa ini, ada proses-proses yang harus dilakukan, diantaranya
acquisition, examination, utilization dan review Biasanya dalam melakukan
proses–proses tersebut terdapat kesulitan, untuk itu penulis membuat guide lines
proses-proses tersebut. Hal ini diupayakan untuk memudahkan penyelenggaraan
proses analisa data tersebut, serta untuk memberikan informasi atas penggunaan
proses dengan empat kategori sumber data utama, diantaranya file, sistem
operasi, lalu lintas jaringan dan aplikasi.



1.2 Batasan masalah
Yang menjadi batasan masalah pada penulisan ilmiah adalah dimana proses dan
teknik analisa data yang akan diperkenalkan didasarkan pada prinsip forensik
digital&#2404; Dimana forensik digital adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan
kepada indentifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti digital. Untuk
itu disini hanya akan membahas penggunaan data yang bersumber dari data files,
operating system, network traffic, application dan sumber data lainnya secara
garis besarnya saja.



1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu standar guide lines, supaya
kita dapat menentukan tools yang seperti apa yang dapat digunakan dalam
menghadapi suatu masalah berdasarkan sumber data yang kita gunakan, karena hal
ini merupakan bagian dari proses analisa data.



1.4 Metode Penelitian
Metode pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Studi Pustaka dimana bahan
materi guide lines ini diperoleh dengan cara mengumpulkan beberapa artikel yang
mempunyai keterkaitan dengan masalah ini, terutama yang berkaitan dengan
computer forensics.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Terutama
teknologi informasi yang tiap harinya mengalami kemajuan. Penggunaan teknologi
informasi juga sudah merambah ke setiap sendi kehidupan manusia. Contohnya,
setiap organisasi membutuhkan banyak data untuk diolah menjadi sebuah informasi
yang berguna bagi organisasi tersebut. Data seperti ini biasa disimpan atau di
transfer oleh sistem komputer, personal digital assistants (PDA), networking
equipment dan sumber-sumber data lainnya. Untuk itu penting adanya analisa data.
Karena analisa data dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti
merekonstruksi kejadian keamanan komputer, trouble shooting permasalahan
operasional dan pemulihan dari kerusakan sistem yang terjadi secara mendadak.


Analisa data terdiri dari analisa data komputer dan analisa data jaringan.
Analisa data komputer berhubungan dengan data pada media penyimpanan suatu
komputer, sedangkan analisa data jaringan berhubungan dengan data yang melintas
pada suatu jaringan. Jadi, jika kedua jenis analisa ini dikombinasikan maka
dapat menangani dan memberikan dukungan operasional terhadap suatu masalah.
Untuk melakukan analisa ini, ada proses-proses yang harus dilakukan, diantaranya
acquisition, examination, utilization dan review Biasanya dalam melakukan
proses–proses tersebut terdapat kesulitan, untuk itu penulis membuat guide lines
proses-proses tersebut. Hal ini diupayakan untuk memudahkan penyelenggaraan
proses analisa data tersebut, serta untuk memberikan informasi atas penggunaan
proses dengan empat kategori sumber data utama, diantaranya file, sistem
operasi, lalu lintas jaringan dan aplikasi.



1.2 Batasan masalah
Yang menjadi batasan masalah pada penulisan ilmiah adalah dimana proses dan
teknik analisa data yang akan diperkenalkan didasarkan pada prinsip forensik
digital&#2404; Dimana forensik digital adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan
kepada indentifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti digital. Untuk
itu disini hanya akan membahas penggunaan data yang bersumber dari data files,
operating system, network traffic, application dan sumber data lainnya secara
garis besarnya saja.



1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu standar guide lines, supaya
kita dapat menentukan tools yang seperti apa yang dapat digunakan dalam
menghadapi suatu masalah berdasarkan sumber data yang kita gunakan, karena hal
ini merupakan bagian dari proses analisa data.



1.4 Metode Penelitian
Metode pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Studi Pustaka dimana bahan
materi guide lines ini diperoleh dengan cara mengumpulkan beberapa artikel yang
mempunyai keterkaitan dengan masalah ini, terutama yang berkaitan dengan
computer forensics.

DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

1. Konsep dasar sistem informasi bisnis
 
1.1 Teknologi informasi
       Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau 
IS (Information System ). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari
sebuah sistem informasi itu sendiri.
       TI memang secara nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi
yang berbasis pada teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat. Sebuah Sistem TI atau
selanjutnya akan disebut STI, pada dasarnya dibangun di atas lima tingkatan dalam sebuah piramida
STI. Berurutan dari dasar adalah : konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan pengelolaan.

1.2 Aturan dasar SI pada Bisnis
Ada tiga aturan vital agar sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:
  • Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
  • Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
  • Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing
1.3 Trend Sistem Informasi 
      *Trend yang dominan dalam Sistem Informasi
  • Inisiatif dan penanggung jawab tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information Officer) sendiri, tapi juga oleh Executive Board;
  • Pergeseran peran IS Department dari sebagai Application delivery menjadi System
    integration dan pengembang infrastruktur;
  •  Perkembangan internet dan intranet menghasilkan world wide connectivity dan
    memungkinkan adanya common user interface untuk semua system.
     *Perlunya System Integration
  • Perkembangan komputerisasi dalam suatu organisasi yang tidak bersamaan dan terpisahpisah (scattered);
  • Hambatan teknologi yang dapat diatasi oleh berbagai alat bantu (tools) yang dapat
    dijumpai dengan mudah oleh pemakai.
1.4 Aturan E-Business pada Bisnis
1. Komunikasi
     Yang dimaksud dengan komunikasi adalah adanya fasilitas atau media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari penjual ke pembeli. Media komunikasi yang memadai yang bisa mempertemukan pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.
2. Komersial (Perdagangan) 
    Sisi komersial yang disyaratkan pada e-Business adalah adanya sistem untuk melakukan transaksi online mulai dari promosi barang, pemesanan barang, pembayaran dan pengiriman barang. Pembeli barang memesan barang tidak memerlukan melihat barang secara langsung tetapi melalui gambar atau spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan untuk pemesanan, sistem shopping online terhubung dengan sistem inventory untuk mengetahui stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada. Untuk pembayaran, sistem shopping online harus terhubung dengan otoritas pembayaran misalnya bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan oleh pembeli berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang cukup.
3. Proses Bisnis
    Setiap pelaku e-Business yang ingin melalukan transaksi elektronik dan mendapatkan manfaat
semaksimal mungkin dari e-Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal dengan memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi, transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan perdagangan yang dilakukan secara tradisional.
4. Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business, penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi barang yang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama sebelum dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan toko secara fisik, dan bisa diakses dari mana saja dengan menggunakan internet. Bahkan dengan sistem informasi, customer bisa dilayani secara khusus dan personal karena data-data aktifitas customer direkam dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan pelayanan.
5. Learning
Untuk meningkatkan awareness baik diantara pengguna maupun pelaku e-Business, proses edukasi sangat penting agar semakin banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat dan kelebihan dari transaksi online. Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah pembeli dan penjual tidak perlu belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan transaksi online karena pengguna maupun pelaku tidak berhadapan dengan manusia tetapi dengan mesin komputer maka diperlukan proses edukasi agar mereka bisa menggunakan fasilitas atau media transaksi dengan lancar.
6. Kolaborasi
      Satu siklus transaksi online antara penjual dan pembeli melibatkan stakeholder lain yang harus berkolaborasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat pembayaran maka akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan bank atau penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses pembayaran. Setelah dibayar maka terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan gudang, dan jasa pengiriman barang untuk mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain yang juga terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi maupun atas barang yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.
7. Komunitas
    Dalam dunia maya (world wide web) komunitas merupakan salah satu indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam e-Business, komunitas merupakan media yang cukup penting untuk belajar dan memperbaiki diri secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun pengguna dalam hal produk, layanan, maupun mekanisme transaksi.
Perspektif diatas merupakan dasar dari konsep e-Business yang bisa dikembangkan secara kontemporer dengan mempertimbangkan kondisi saat ini untuk pengembangan di masa depan.

     Keuntungan dalam menyiapkan kebijakan e-Business saat ini adalah kita bisa belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di era tahun 2000 dimana banyak perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan sehingga berdampak pada menurunnya ekonomi global pada saat itu.

     Untuk meningkatkan kemungkinan sukses dalam e-Business dan mengurangi resiko kegagalan maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi faktor sukses. Dari pengalaman sebelumnya, sukses faktor paling menentukan adalah kombinasi dari faktor-faktor
berikut:
a. Biaya (cost)
     E-Business perlu menjamin terjadinya cost efficiency melalui efisiensi waktu atau volume penjualan yang lebih besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik langsung dari warehouse ke pembeli.
b. Komersial (commerce)
     Memaksimalkan keuntungan (profitabilitas) dilakukan dengan melakukan reengineering seluruh proses bisnis sehingga selain menurunkan biaya operasional juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya menaikkan volume penjualan.
c. Konten (content)
     Informasi tentang produk atau layanan, berita yang selalu up to date, informasi yang berguna misalnya tip, advice, variasi produk atau layanan pendukung yang dibarengi dengan kualitas produk dan layanan yang prima sehingga pelanggan merasa dilayani secara personal merupakan kunci sukses utama.
d. Komunitas (community)
     Komunitas merupakan media tempat pertukaran pengalaman, membentuk interest group sehingga menjadi sarana yang efektif untuk membentuk opini pelanggan, membangun permintaan (generate demand) dan melindungi kepentingan pengguna maupun pelaku. Komunitas merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan sehingga biaya untuk mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.
e. Kenyamanan (convenience)
     Kenyamanan dalam melakukan transaksi online merupakan salah satu kunci sukses. Navigasi yang mudah, cepat, dan informatif akan membuat pengguna menyukai cara bertransaksi online. Sedangkan kerumitan nagivasi yang memerlukan beberapa kali clik dan tidak memberikan petunjuk yang mudah dan cepat bisa menyesatkan pengguna dan membuat pengguna tidak kembali lagi.
f. Konektifitas (connectivity)
     Ketersediaan koneksi yang cepat juga merupakan faktor penentu kesuksesan transaksi online. 
Respon yang cepat dan tidak terputus akan membuat pengguna merasakan manfaat yang nyata dari e-Business.

      Dengan ke enam faktor sukses tersebut diharapkan pelaku e-Business bisa mempersiapkan diri
dengan secara lebih komprehensif. Untuk mengetahui tingkat kesuksesan pelaku e-Business ukuran yang bisa digunakan adalah penerimaan pengguna (customer acceptance) yang direpresentasikan dengan jumlah customer online, patuh aturan (legal authorities compliance), dukungan dari third parties (supply chain support) dan indikator finansial. Dibawah ini adalah model untuk mengetahui kesuksesan e-Business.

     Kebijakan E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu agar para pelaku e-
Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field) yang fair dan semua pihak dilindungi
hak dan kewajibannya tanpa mengurangi kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing mencakup kebijakan antara lain:
     i.     Internal : manajemen dan staf
     ii.    Pemasok dan manufaktur
     iii .  Pelanggan (customer)
     iv .  Perantara (intermediaries)
     v.     Lembaga Keuangan
     vi.    Pemilik Web (Web service provider)
     vii.   Asosiasi
     viii.  Komunitas Web

     Kebijakan e-Business tidak hanya mengatur/memfasilitasi tindakan pra-transaksi tetapi juga
post-transaksi dimana ada 3 hal penting yang harus ditangani antara lain:

i.     Keabsahan transaksi dimana ada pemegang otoritas yang melakukan settlement
bahwa transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan pembeli

ii.    Masalah legal misalnya pelanggaran hak cipta. Diperlukan proses hukum dengan
mengacu pada undang-undang yang mengatur hak cipta untuk barang yang
diperdagangkan secara elektronis

iii.   Gangguan keamanan pada transaksi online misalnya pencurian nomor kartu kredit,
fraud, penyalahgunaan user id dan password, dll.

1.5 Tipe Sistem Informasi
     Dalam bagian ini kita akan menjelaskan kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani
tiap level organisasi. Ada 6 tipe sistem informasi yaitu :
      1. Transaction processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
       2. Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.
       3.Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, email, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level.
       4. Management Information Systems adalah sistem informasi pada management-level sebuah organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan periodik.
       5. Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur.
       6. Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur.

1.6 Tantangan manajerial
      Bagaimana mengefektifkan dan mengatur dengan baik fungsi dari sumber daya IS dan IT untuk
mencapai puncak hasil dan nilai bisnis dalam mendukung strategi-strategi bisnis dari perusahaan.
sehingga dalam pencapaiannya dapat dirasa maksimal.

2. Konsep dasar sistem komponen sistem informasi
2.1 komponen pada sebuah sistem informasi
Konsep sistem dapat membantu memahami:
  • Teknologi,Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data dan teknologi jaringan telekomunikasi.
  • Aplikasi, Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan sistem informasi bisnis yang
    saling berhubungan satu sama lain.
  •  Pengembangan,Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi informasi
    dalam bisnis meliputi pendesainan komponen komponen dasar sistem informasi.
  •  Manajemen,Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.
2.2 Sumber Daya Sistem Informasi
      Sistem informasi terdiri dari 5 sumber daya dasar, yaitu: Manusia, Hardware, Software, Data
dan Jaringan. Dibawah ini merupakan contoh Sumber daya sistem informasi dan produknya,  meliputi:
1. Sumber daya manusia
  • Pemakai akhir merupakan orang orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staff administrasi, akuntan dan para manajer.
  • Para pakar merupakan orang orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi sistem analis, pembuat software, operator sistem.
2. Sumber daya hardware
  • Dapat digolongkan menjadi: Mesin dan Media.
3. Sumber daya software 
  • Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer. 
  • Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya, program analisis penjualan, program pengolahan kata dan program penggajian.
  • Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya, prosedur entri data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan, prosedur pendistribusian cek gaji.
4. Sumber daya data
Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, database persediaan.

5. Sumber daya jaringan
meliputi Media komunikasi, pemproses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringan.

2.3 Aktivitas sistem informasi 
        * Input sumber daya data
           Memindai secara optikal barang barang dengan pengenal yang menggunakan kode garis.
        * Pemrosesan data menjadi informasi
           Seperti menghitung pembayaran karyawan, pajak dan potongan gaji lainnya.
        * Output produk informasi
           Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.Contohnya, seorang manajer
           penjualan dapat melihat tampilan video untuk memeriksa kinerja seorang tenaga 
           kerja penjualan, menerima pesan suara yang dihasilkan komputer melalui telepon, menerima
           cetakan dari hasil penjualan bulanan.
        * Penyimpanan sumber daya data
           Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah 
           aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan
           kemudian.
        * Pengendalian kinerja sistem
          Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi
          harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan
          penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem
          dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat
          harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir.

2.4 Mengenali sistem informasi
       Sebagai praktisi bisnis, harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi. Hal ini
berarti harus mampu mengidentifikasi:
·    Sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan yang digunakan.
·    Jenis produk informasi yang dihasilkan
·    Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.
     Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer 
( Computer-Based Information Systems atau CBIS ). 

      Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis
komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Sistem
Informassi (SI) atau Information System (IS) yang menunjukan sistem dapat menghasilkan informasi
yang berguna.
SIM dalam bentuk yang lebih kompleks akan melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana
jaringan yg memungkinkan pemakai tersebar berjauhan dapat berbagi informasi
 
1. Konsep dasar sistem informasi bisnis
 
1.1 Teknologi informasi
       Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau 
IS (Information System ). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari
sebuah sistem informasi itu sendiri.
       TI memang secara nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi
yang berbasis pada teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat. Sebuah Sistem TI atau
selanjutnya akan disebut STI, pada dasarnya dibangun di atas lima tingkatan dalam sebuah piramida
STI. Berurutan dari dasar adalah : konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan pengelolaan.

1.2 Aturan dasar SI pada Bisnis
Ada tiga aturan vital agar sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:
  • Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
  • Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
  • Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing
1.3 Trend Sistem Informasi 
      *Trend yang dominan dalam Sistem Informasi
  • Inisiatif dan penanggung jawab tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information Officer) sendiri, tapi juga oleh Executive Board;
  • Pergeseran peran IS Department dari sebagai Application delivery menjadi System
    integration dan pengembang infrastruktur;
  •  Perkembangan internet dan intranet menghasilkan world wide connectivity dan
    memungkinkan adanya common user interface untuk semua system.
     *Perlunya System Integration
  • Perkembangan komputerisasi dalam suatu organisasi yang tidak bersamaan dan terpisahpisah (scattered);
  • Hambatan teknologi yang dapat diatasi oleh berbagai alat bantu (tools) yang dapat
    dijumpai dengan mudah oleh pemakai.
1.4 Aturan E-Business pada Bisnis
1. Komunikasi
     Yang dimaksud dengan komunikasi adalah adanya fasilitas atau media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari penjual ke pembeli. Media komunikasi yang memadai yang bisa mempertemukan pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.
2. Komersial (Perdagangan) 
    Sisi komersial yang disyaratkan pada e-Business adalah adanya sistem untuk melakukan transaksi online mulai dari promosi barang, pemesanan barang, pembayaran dan pengiriman barang. Pembeli barang memesan barang tidak memerlukan melihat barang secara langsung tetapi melalui gambar atau spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan untuk pemesanan, sistem shopping online terhubung dengan sistem inventory untuk mengetahui stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada. Untuk pembayaran, sistem shopping online harus terhubung dengan otoritas pembayaran misalnya bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan oleh pembeli berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang cukup.
3. Proses Bisnis
    Setiap pelaku e-Business yang ingin melalukan transaksi elektronik dan mendapatkan manfaat
semaksimal mungkin dari e-Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal dengan memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi, transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan perdagangan yang dilakukan secara tradisional.
4. Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business, penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi barang yang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama sebelum dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan toko secara fisik, dan bisa diakses dari mana saja dengan menggunakan internet. Bahkan dengan sistem informasi, customer bisa dilayani secara khusus dan personal karena data-data aktifitas customer direkam dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan pelayanan.
5. Learning
Untuk meningkatkan awareness baik diantara pengguna maupun pelaku e-Business, proses edukasi sangat penting agar semakin banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat dan kelebihan dari transaksi online. Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah pembeli dan penjual tidak perlu belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan transaksi online karena pengguna maupun pelaku tidak berhadapan dengan manusia tetapi dengan mesin komputer maka diperlukan proses edukasi agar mereka bisa menggunakan fasilitas atau media transaksi dengan lancar.
6. Kolaborasi
      Satu siklus transaksi online antara penjual dan pembeli melibatkan stakeholder lain yang harus berkolaborasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat pembayaran maka akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan bank atau penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses pembayaran. Setelah dibayar maka terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan gudang, dan jasa pengiriman barang untuk mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain yang juga terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi maupun atas barang yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.
7. Komunitas
    Dalam dunia maya (world wide web) komunitas merupakan salah satu indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam e-Business, komunitas merupakan media yang cukup penting untuk belajar dan memperbaiki diri secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun pengguna dalam hal produk, layanan, maupun mekanisme transaksi.
Perspektif diatas merupakan dasar dari konsep e-Business yang bisa dikembangkan secara kontemporer dengan mempertimbangkan kondisi saat ini untuk pengembangan di masa depan.

     Keuntungan dalam menyiapkan kebijakan e-Business saat ini adalah kita bisa belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di era tahun 2000 dimana banyak perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan sehingga berdampak pada menurunnya ekonomi global pada saat itu.

     Untuk meningkatkan kemungkinan sukses dalam e-Business dan mengurangi resiko kegagalan maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi faktor sukses. Dari pengalaman sebelumnya, sukses faktor paling menentukan adalah kombinasi dari faktor-faktor
berikut:
a. Biaya (cost)
     E-Business perlu menjamin terjadinya cost efficiency melalui efisiensi waktu atau volume penjualan yang lebih besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik langsung dari warehouse ke pembeli.
b. Komersial (commerce)
     Memaksimalkan keuntungan (profitabilitas) dilakukan dengan melakukan reengineering seluruh proses bisnis sehingga selain menurunkan biaya operasional juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya menaikkan volume penjualan.
c. Konten (content)
     Informasi tentang produk atau layanan, berita yang selalu up to date, informasi yang berguna misalnya tip, advice, variasi produk atau layanan pendukung yang dibarengi dengan kualitas produk dan layanan yang prima sehingga pelanggan merasa dilayani secara personal merupakan kunci sukses utama.
d. Komunitas (community)
     Komunitas merupakan media tempat pertukaran pengalaman, membentuk interest group sehingga menjadi sarana yang efektif untuk membentuk opini pelanggan, membangun permintaan (generate demand) dan melindungi kepentingan pengguna maupun pelaku. Komunitas merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan sehingga biaya untuk mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.
e. Kenyamanan (convenience)
     Kenyamanan dalam melakukan transaksi online merupakan salah satu kunci sukses. Navigasi yang mudah, cepat, dan informatif akan membuat pengguna menyukai cara bertransaksi online. Sedangkan kerumitan nagivasi yang memerlukan beberapa kali clik dan tidak memberikan petunjuk yang mudah dan cepat bisa menyesatkan pengguna dan membuat pengguna tidak kembali lagi.
f. Konektifitas (connectivity)
     Ketersediaan koneksi yang cepat juga merupakan faktor penentu kesuksesan transaksi online. 
Respon yang cepat dan tidak terputus akan membuat pengguna merasakan manfaat yang nyata dari e-Business.

      Dengan ke enam faktor sukses tersebut diharapkan pelaku e-Business bisa mempersiapkan diri
dengan secara lebih komprehensif. Untuk mengetahui tingkat kesuksesan pelaku e-Business ukuran yang bisa digunakan adalah penerimaan pengguna (customer acceptance) yang direpresentasikan dengan jumlah customer online, patuh aturan (legal authorities compliance), dukungan dari third parties (supply chain support) dan indikator finansial. Dibawah ini adalah model untuk mengetahui kesuksesan e-Business.

     Kebijakan E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu agar para pelaku e-
Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field) yang fair dan semua pihak dilindungi
hak dan kewajibannya tanpa mengurangi kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing mencakup kebijakan antara lain:
     i.     Internal : manajemen dan staf
     ii.    Pemasok dan manufaktur
     iii .  Pelanggan (customer)
     iv .  Perantara (intermediaries)
     v.     Lembaga Keuangan
     vi.    Pemilik Web (Web service provider)
     vii.   Asosiasi
     viii.  Komunitas Web

     Kebijakan e-Business tidak hanya mengatur/memfasilitasi tindakan pra-transaksi tetapi juga
post-transaksi dimana ada 3 hal penting yang harus ditangani antara lain:

i.     Keabsahan transaksi dimana ada pemegang otoritas yang melakukan settlement
bahwa transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan pembeli

ii.    Masalah legal misalnya pelanggaran hak cipta. Diperlukan proses hukum dengan
mengacu pada undang-undang yang mengatur hak cipta untuk barang yang
diperdagangkan secara elektronis

iii.   Gangguan keamanan pada transaksi online misalnya pencurian nomor kartu kredit,
fraud, penyalahgunaan user id dan password, dll.

1.5 Tipe Sistem Informasi
     Dalam bagian ini kita akan menjelaskan kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani
tiap level organisasi. Ada 6 tipe sistem informasi yaitu :
      1. Transaction processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
       2. Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.
       3.Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, email, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level.
       4. Management Information Systems adalah sistem informasi pada management-level sebuah organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan periodik.
       5. Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur.
       6. Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur.

1.6 Tantangan manajerial
      Bagaimana mengefektifkan dan mengatur dengan baik fungsi dari sumber daya IS dan IT untuk
mencapai puncak hasil dan nilai bisnis dalam mendukung strategi-strategi bisnis dari perusahaan.
sehingga dalam pencapaiannya dapat dirasa maksimal.

2. Konsep dasar sistem komponen sistem informasi
2.1 komponen pada sebuah sistem informasi
Konsep sistem dapat membantu memahami:
  • Teknologi,Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data dan teknologi jaringan telekomunikasi.
  • Aplikasi, Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan sistem informasi bisnis yang
    saling berhubungan satu sama lain.
  •  Pengembangan,Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi informasi
    dalam bisnis meliputi pendesainan komponen komponen dasar sistem informasi.
  •  Manajemen,Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.
2.2 Sumber Daya Sistem Informasi
      Sistem informasi terdiri dari 5 sumber daya dasar, yaitu: Manusia, Hardware, Software, Data
dan Jaringan. Dibawah ini merupakan contoh Sumber daya sistem informasi dan produknya,  meliputi:
1. Sumber daya manusia
  • Pemakai akhir merupakan orang orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staff administrasi, akuntan dan para manajer.
  • Para pakar merupakan orang orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi sistem analis, pembuat software, operator sistem.
2. Sumber daya hardware
  • Dapat digolongkan menjadi: Mesin dan Media.
3. Sumber daya software 
  • Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer. 
  • Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya, program analisis penjualan, program pengolahan kata dan program penggajian.
  • Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya, prosedur entri data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan, prosedur pendistribusian cek gaji.
4. Sumber daya data
Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, database persediaan.

5. Sumber daya jaringan
meliputi Media komunikasi, pemproses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringan.

2.3 Aktivitas sistem informasi 
        * Input sumber daya data
           Memindai secara optikal barang barang dengan pengenal yang menggunakan kode garis.
        * Pemrosesan data menjadi informasi
           Seperti menghitung pembayaran karyawan, pajak dan potongan gaji lainnya.
        * Output produk informasi
           Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.Contohnya, seorang manajer
           penjualan dapat melihat tampilan video untuk memeriksa kinerja seorang tenaga 
           kerja penjualan, menerima pesan suara yang dihasilkan komputer melalui telepon, menerima
           cetakan dari hasil penjualan bulanan.
        * Penyimpanan sumber daya data
           Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah 
           aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan
           kemudian.
        * Pengendalian kinerja sistem
          Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi
          harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan
          penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem
          dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat
          harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir.

2.4 Mengenali sistem informasi
       Sebagai praktisi bisnis, harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi. Hal ini
berarti harus mampu mengidentifikasi:
·    Sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan yang digunakan.
·    Jenis produk informasi yang dihasilkan
·    Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.
     Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer 
( Computer-Based Information Systems atau CBIS ). 

      Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis
komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Sistem
Informassi (SI) atau Information System (IS) yang menunjukan sistem dapat menghasilkan informasi
yang berguna.
SIM dalam bentuk yang lebih kompleks akan melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana
jaringan yg memungkinkan pemakai tersebar berjauhan dapat berbagi informasi
 
 
2012 Pustaka Informatika | Blogger Templates | Powered by Blogger.com
Template modified by: Tukang Toko Online